Wednesday 13 August 2014

Epik's Wedding (1/2)

hmm okay, i finally have time to write about it.
setelah miskin internet, actually,

Epik's Wedding.
Throwback dulu yah ^^
kalau diingat-ingat lagi, jadi ketawa-ketawa sendiri. Waktu itu, cuma fiti yang tau cerita asli apa yang terjadi sama Epik sebenarnya, langsung dari mulutnya Epik. Dia berusaha simpan sendiri selama...1hari.

Besoknya, waktu aku sama Fiti mau jemput aik.
Di perjalanan..
F (bangku kanan): Gin, aku punya rahasia! (menggebu-gebu)
G (bangku kiri, mainan hape): hmm? apaan?
F: Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa yaa
G: duh alay sih.
F: beneran iniii
G: apasih? kamu jadian sama si bule itu ta?
F: bukaan, kita hanya cinlok sebentar doang, trus aku ditinggal pulang ke negara asalnya dia. iyuuuh~
G: kasian
F: lho kok aku malah curhat seng lain seh -__-"
G: oh bukan.. trus?
F: hmm gak jadi wes.
G: yawees..
F: duuh kamu kok gak penasaran seeeh?
G: loh jadi aku disuruh mohon-mohon biar kamu cerita? alay cik koyok arek cilik ae!
F: duh malesi migin iki jadi gabisa sok main rahasia kaaan
(dan akhirnya dia cerita...)
G (agak kaget): beneran ta Epik gak bolehin kita cerita siapa-siapa?
F: aku, bukan kita. tapi aku gabisa menyimpannya seorang diri T.T
G: alay kon.

Kemudian Fiti dan Migin tiba di kostan aik kecebong bunting...
setelah itu menuju Kirkos Bar di Ciworld. sedih karena Shihlin punyaku disita :(

Di Kirkos, Fiti mengulang kejadian cerita saat di mobil bersamaku..
akhirnya tersebarlah cerita Epik diantara kita bertiga. Sesuai dugaan, Aik tetil sangat shock dan sepertinya ingin marah dan menangis. lebay sih.
disitu kita memutuskan untuk, okay we will keep it together. only us!

Fiti dan Aik
Ashley Benzo

diatas adalah foto saat kejadian.

Kita memutuskan untuk menyimpannya sampai Epik mau cerita sendiri.
Tapi yang namanya SVNSL, ga akan bisa nyimpen rahasia sendirian. 1 tau, means semua tau.
Jadi waktu Epik cerita di grup kalo dia mau tunangan, kita semua langsung ngucapin selamat.
E: kok kalian ngga kaget sih?
All: o'ow...

Aku ngga tau apa yang dirasain Epik sebenarnya, yang aku tau pasti, posisiku mulai saat itu sedikit naik tingkat, menjadi sahabat yang lebih peka lagi. Berusaha untuk terus ada buat Epik, selalu siap nanya "Pik, u okay?", dan sigap ngangkat telponnya Epik, jam berapapun. Rasanya stalking ke Tumblrnya Epik udah jadi rutinitas baru. Karena entah kenapa dia justru lebih memilih cerita disana daripada sama kita. sedih banget.

No comments:

Post a Comment